Dalam pekerjaan housekeeping , bekerja di ketinggian bahkan pada level yang relatif rendah, adalah salah satu penyebab terbesar kecelakaan s...
Dalam pekerjaan housekeeping, bekerja di ketinggian bahkan pada level yang relatif rendah, adalah salah satu penyebab terbesar kecelakaan serius.
Bekerja di ketinggian adalah tugas yang berbahaya dan tidak seorang pun boleh bekerja di ketinggian kecuali jika benar-benar diperlukan.
Umumnya, kecelakaan ini disebabkan oleh penggunaan peralatan yang rusak, peralatan yang tidak sesuai untuk tugas yang sedang dijalankan, atau penggunaan peralatan yang tidak tepat.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Amerika Serikat memimpin dunia dalam tangga kematian. Setiap tahun, ada lebih dari 164.000 cedera yang dirawat di ruang gawat darurat dan 300 kematian di AS yang disebabkan oleh jatuh dari tangga.
Setiap tahun diperkirakan 646.000 orang meninggal karena jatuh secara global dan lebih dari 80% berada di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Namun apabila pekerjaan di ketingian tetap diperlukan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Housekeeping Manager atau Supervisor:
1. Risk Assessment
Setelah tugas pekerjaan di ketingian diberikan, sebuah Risk Assessment/penilaian risiko dilakukan untuk mengidentifikasi risiko yang terlibat dalam pekerjaan di ketinggian dan bahwa langkah-langkah diambil untuk menghilangkan atau mengurangi risiko tersebut
Baca Juga: Dua Tipe Vacuum Cleaner Yang Biasa Digunakan Di Housekeeping
2. Task
Risk Assessment akan mencakup tinjauan tugas seperti:
Apa sifat tugasnya? Apakah dekorasi, perawatan, tali-temali ringan, dan lain-lain?
Apakah di ketinggian 1 meter, 2 meter (4 kaki) atau lebih? Jika ya, peralatan spesialis seperti pegangan tangan harus dilibatkan dan oleh karena itu diperlukan informasi dan pelatihan yang jelas.
Risiko apa yang ada bagi kolega, tamu, dan pengunjung di area kerja? Dan bagaimana ini bisa dikontrol?
Pastikan bahwa area tersebut dan sekitarnya dibatasi untuk akses pejalan kaki
Risk Assessment biasanya diselesaikan oleh manager atau supervisor dan merupakan tanggung jawab pekerja untuk memeriksa apakah ini telah diselesaikan sebelum memulai tugas.
Baca halaman berikutnya:
[next]
3. Environment
Apakah tugas di dalam ruangan dengan banyak halangan?
Apakah dekat dengan jalan raya, kabel listrik, suhu tinggi, dan apakah penerangan cukup?
Bagaimana kondisi tanahnya?
Apakah tidak merata atau tidak stabil, apakah diperlukan dukungan tambahan?
Apakah kondisi cuaca aman untuk bekerja?
Apakah berangin atau basah?
4. Equipment
Untuk tetap aman saat bekerja di ketinggian, Anda harus menggunakan peralatan yang sesuai untuk tugas dan perlengkapan pelindung diri yang sesuai.
Manager / supervisor Anda akan memastikan bahwa semua peralatan yang diperlukan disediakan dan digunakan.
Contohnya termasuk, tangga, zip up scaffold, scaffold lifting platform, tallascope, harness, helm, lift, tali dan tali kekang.
5. Equipment inspections
Ambruk atau kerusakan peralatan di ketinggian merupakan risiko yang serius. Untuk mengelola risiko ini, sebagai seorang Manager / Supervisor Anda harus:
Pastikan bahwa peralatan telah menjalani pemeriksaan rutin
Minta pemasok scaffold melakukan inspeksi scaffold
Pastikan bahwa peralatan diperiksa oleh orang yang kompeten di lokasi sebelum digunakan.
Periksa apakah peralatan pelindung seperti tali dan harness memiliki sertifikasi keselamatan pemakaian.
Baca juga : Kunjungan ke Anak Asuh Housekeeper Community Bali di Desa Kayu Putih Melaka Singaraja
6. Person
Saat menugaskan Anda untuk bekerja di ketinggian, Manager / Supervisor akan mempertimbangkan:
Berapa usia Anda dan apakah Anda bugar?
Apakah Anda takut ketinggian?
Apakah Anda terlatih dan berpengalaman dengan baik?
Perlu dingat, tidak ada yang bisa dipaksa bekerja di ketinggian. Jangan sungkan untuk menanyakan kepada manajer/supervisor Anda jika Anda memiliki kekhawatiran atau ada yang belum paham
COMMENTS